IDNMetro.com, Oaxaca – Lima orang tewas setelah meminum ramuan yang mengandung racun dalam sebuah ritual ‘kesaktian’ Santeria, polisi di negara bagian Oaxaca, Meksiko selatan, mengatakan pada hari Rabu (01/05).
Iván García Alvarez, Kapolda wilayah Oaxaca, mengatakan empat pria dan seorang wanita tewas setelah meminum campuran bahan yang tidak ia rinci.
Dia mengatakan mereka terlibat dalam Santeria, sebuah kepercayaan yang dimulai di Kuba ketika para budak Afrika memadukan kepercayaan spiritual.
García Alvarez mengatakan bahwa para korban meracik sendiri ramuan tersebut dan meminumnya “agar mendapatkan kekuatan magis.” Dia mengatakan kematian di sebuah rumah di kota Oaxaca sedang diselidiki terkait dengan bunuh diri yang dilakukan secara berkelompok.
García Alvarez mengatakan bahwa orang-orang tersebut terlibat dalam Santeria dan ketika mereka meminum ramuan tersebut, “yang terjadi adalah mereka meninggal karena keracunan.”
Jenazah mereka ditemukan pada hari Sabtu di sebuah rumah di pinggiran kota Oaxaca tanpa ada tanda-tanda kekerasan. Para korban tampaknya masih memiliki hubungan keluarga, serta berusia antara 18 hingga 55 tahun.
Kejaksaan mengatakan pada saat itu bahwa tes sedang dilakukan untuk mengidentifikasi zat-zat yang ditemukan di dalam rumah tersebut.
Dahulu, ritual perdukunan dan ritual lainnya di Meksiko telah melibatkan zat beracun atau halusinogen seperti Terompet Iblis, atau gulma jimson, dan racun dari kodok Sungai Colorado, tetapi tidak diketahui zat apa yang terlibat dalam kematian terbaru di Oaxaca.
Namun, sebelumnya Santeria telah terlibat dalam kasus-kasus penipuan lainnya di Meksiko.
Pada tahun 2018, seorang pria dari pinggiran Mexico City mengaku telah membunuh setidaknya 10 wanita, dan mengaku telah menjual tulang belulang beberapa korbannya kepada praktisi Santeria. Tersangka mengatakan bahwa ia menjual tulang belulang tersebut kepada seorang pria yang ia temui di halte bus.
Beberapa pengakuan pria itu kemungkinan patut dicurigai dia awalnya mengaku membunuh 20 perempuan, tapi hanya bisa memberikan rincian nama dan deskripsi korban hanya pada 10 kasus.(Wtg)
Sumber : Foxnews