IDNMetro.com, Taput – Mario Manurung mantan alumni SMA Negeri 1 Sipahutar yang duduk kuliah di Universitas Sumatera Utara (USU) saat ini menyampaikan,”kita harus saling menerima,saling mengerti dan saling menghargai sesama lain,sebab hal itu menciptakan kebersamaan.Setelah adanya sifat kebersamaan sesama kita,dan pasti tidak ada polemik di tengah-tengah masyarakat”.ajaknya.
Apa yang saya sampaikan ini dan akan dialami para adik-adik saya setelah melanjutkan perkuliahan nantinya,sebab diperkuliahan sudah berbagai macam suku,agama bahkan sifat.Oleh karena itu,saya mengajak adik-adik agar meningkatkan sifat dan sikap kebersamaan,sebab itu merupakan modal untuk kita melangkah untuk merantau bahkan melanjutkan pada perkuliahan.harap Mario Manurung.
Lain hal’nya disampaikan oleh Tiopan Lumbangaol putra Sipoholon yang membuka usaha Mimbel di pulau Jawa mengatakan” hal pendidikanlah yang memajukan keluarga,daerah kita,bangsa dan Negara.Untuk mencapai kesuksesan adalah mampu mengerjakan tugas,soal-soal yang berkaitan dengan mata pelajaran ataupun tugas kita”.
Cara untuk membangun kesadaran yakni tentu harus ada impian,tentu harus ada impian suatu saat,sehingga kita punya tekat untuk berjuang mencapai impian/cita-cita melalui percaya diri untuk mencapainya.”Orang yang memiliki latar Pendidikan yang benar tentu akan tulus membangun”. papar Tiopan Lumbangaol.
“sengaja kami datang untuk menyampaikan aktualisasi Idiologi Pancasila dan gotong royong.Kita kuliah bertujuan untuk merubah pola pikir”.ujar Anggota DPRD Provsu Dr.Jonius.T.P.Hutabarat,S.Si, M.Si
Kemudahan akibat konektivitas teknologi tersebut juga perlu diwaspadai karena bisa digunakan untuk penyebaran ideologi transnasional.
“Kemudahan teknologi bisa digunakan oleh ideologi-ideologi transnasional radikal untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia, ke seluruh kalangan, ke seluruh usia, bahkan tidak mengenal lokasi dan waktu,” ungkap mantan Kapolres Tapanuli Utara DR.Jonius T.P.Hutabarat,S.Si, M.Si
Lanjut Jonius ,mengingatkan bahwa kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi.
“Menghadapi semua ini, perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa, diperlukan cara-cara baru yang luar biasa, memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama revolusi industri.” tegas Jonius.T.P.Hutabarat,S.Si, M.Si.
Dr.Jonius T.P.Hutabarat,S.Si, M.Si mengajak seluruh masyarakat agar secara bersama-sama bergandengan tangan, memperkuat barisan dengan bekerja serius, sungguh-sungguh dan cerdas, bekerja dengan semangat memerdekakan bangsa Indonesia serta mengisi dengan nilai-nilai Pancasila atau social justice.
Laporan : Dedy Hutasoit
