IDNMetro.com, Taput – Sejumlah Kepala Sekolah tingkat SMP menyetor uang ke salah satu oknum Kepala Sekolah yang diduga sebagai Kordinator,dan diduga uang tersebut untuk biaya pengamanan agar jangan di audit penggunaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS).
“Ya,kami diminta untuk menyetor dana tersebut untuk biaya pengamanan agar jangan diaudit penggunaan dana BOS kami,sehingga kami menyetor dengan bervariasi,ada yang 5 juta,4,5 juta dan 1,5 juta dan 2 juta”.ucap salah seorang Kepala Sekolah SMP yang tidak mengizinkan namanya disebut dalam Media.
Direktur Eksekutif IP2 BAJA Nusantara Ir.I.Djonggi Napitupulu angkat bicara,”Kasus dugaan penyetoran dan pengutipan ini harus diungkap secara terbuka,dan bahkan kepada siapa dana/uang itu disetorkan oleh yang disebut sebagai kordinator tentu harus diungkap.Siapa oknum Aparat Penegak Hukum (APH) yang terlibat dalam penerimaan dana/uang pengamanan itu tentu harus terbuka dalam publik,supaya pimpinan oknum APH tersebut mengetahui kinerja buruk anggotanya”.ujar Djonggi.
Kita telah mengetahui terhadap siapa uang tersebut disetorkan melalui transfer,dan dugaan peruntukan’nya sudah kita ketahui.Oleh karena itu,dalam waktu dekat kita akan membuat laporan secara resmi ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) dan ke Polres Tapanuli Utara serta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan tembusan kepada akun TEMANMINDRA bentukan Bapak Prabowo Subianto terkait pengaduan.tegas Donggi Napitupulu.
Lanjut Djonggi Napitupulu,”ini masih pada tingkat SMP,dan kita susul lagi terkait dugaan pemotongan dana BOS senilai 100.000/Siswa pada tingkat SD dan SMP yang sudah berlangsung sejak 2016 setelah OTT Kepala Dinas Pendidikan sebelumnya inisial JP”.terangnya.(Dedy Hutasoit)