IDNMetro.com, Simalungun – Upaya pihak kepolisian dalam memberantas jaringan peredaran narkoba khususnya yang dikaitkan dengan seorang bandar besar berinisial Igun. Meski salah satu anggotanya telah ditangkap dengan barang bukti narkotika, termasuk sabu-sabu dan ekstasi jaringan tersebut tampaknya tetap aktif.
Rilis berita dari Humas Polres Simalungun yang dirilis dari group WhatsApp Media Res Simalungun, Kamis (12/12) sekira jam 22.33 wib disana menyebutkan berdasarkan informasi dari masyarakat mencurigai adanya aktivitas keluar masuk orang dan dugaan pesta narkoba disebuah rumah.
Kemudian, Kapolsek perdagangan AKP IBRAHIM SOPI SH,MH menerjunkan timnya yang dipimpin Kanit Reskrim IPTU FRITSEL G SITOHANG SH,MH berhasil menangkap pengedar sabu sabu berinisial SP di Nagori marihat bandar batu 6 dengan barang bukti 17,92 gram sabu sabu dan 1 butir ekstasi bergambar mahkota hijau tua yang asal barang haram tersebut di peroleh dari Nagori perlanaan.
Temuan ini memicu perhatian pada dugaan bahwa Igun, sebagai otak di balik jaringan ini, terus menjalankan operasinya dari wilayah Perlanaan Lorong Mesjid.
Terkait berita yang telah tayang pada, Kamis (13/12) sekira jam 21.35 dengan judul “Lapak Narkoba Igun Diduga ‘Kebal Hukum’ beroperasi di Wilkum Perdagangan dan Bosar Maligas” disana menyebutkan bahwasanya IGUN sebagai bandar besar narkoba jenis sabu-sabu berdomisili di Perlanaan Lorong Mesjid, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun sering melakukan transaksi didaerah Perladangan Doni tepatnya di belakang rumahnya yang tidak jauh dari rumah IGUN.
Menurut hasil investigasi dilokasi dan juga dari sumber sebut saja Budi kepada media ini menyebutkan nama-nama anggota Jaringan Igun diantaranya yakni
1.RIDO (sebagai tukang tulis sdr.igun dan juga mengedarkan narkoba jenis sabu sabu di sekitar rumahnya di perdagangan pasar 1b).
2.NORIS (pengedar sekitar perdagangan pengkolan).
3.BUDI PELANGI (Pengedar sekitar perlanaan yang lokasi transaksinya di lahan kebun gunung Bayu) disebut Budi pelangi karena rumahnya bersebelahan dengan hotel pelangi.
4.HAIRUL LUBIS (pengedar sabu sekitar kec.Boaar Maligas Nagori sei Mangkei kucingan dengan salah satu anggotanya yang bernama Danu seorang residivis baru keluar dari penjara dengan kasus yang sama.
5.KUDEL alias RUDIANTO (pengedar sabu sekitar kecamatan ujung Padang juga memiliki anggota untuk peredaran di sekitar Nagori di kecamatan ujung Padang.
Kata sumber lagi, nama-nama daerah yang telah disebutkan itu merupakan daerah distribusi peredaran narkoba yang terstruktur dibeberapa wilayah dan menjadi target utama operasi mereka.
Langkah kolaboratif antara masyarakat dan aparat penegak hukum menjadi kunci penting untuk membongkar jaringan ini. Informasi dari masyarakat telah membantu mengidentifikasi aktivitas dan nama-nama pengedar. Namun, tantangan besar tetap ada, mengingat keberanian jaringan tersebut untuk tetap beroperasi bahkan setelah ada penangkapan.
Hingga berita ini diturunkan kemeja redaksi, Direktur Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Yemi Mandagi belum memberikan tanggapan konfirmasi lewat pesan singkat WhatsApp soal jaringan narkoba Igun di Wilkum Perdagangan dan Bosar Maligas di Kabupaten Simalungun.
Padahal, Konfirmasi lebih lanjut dari pihak terkait, termasuk Direktur Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara Kombes Pol Yemi Mandagi, diharapkan dapat memperjelas langkah lanjutan dalam memberantas jaringan ini. Peran serta aktif masyarakat dalam memberikan informasi, serta tindakan tegas aparat, adalah kunci untuk menciptakan wilayah yang bebas dari narkoba. (Tim)
