IDNMetro.com, Pematangsiantar – Peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Pematangsiantar masih terus berlangsung, meskipun pihak kepolisian telah melakukan berbagai upaya razia dan penertiban. Salah satu jaringan yang masih aktif menjalankan bisnis haram ini diduga dikendalikan oleh seorang pria berinisial UH bersama beberapa rekannya.
Dari hasil investigasi dan keterangan dari warga layak dipercaya, aktifitas bisnis barang terlarang tersebut tetap berjalan dengan lancar di daerah Bangsal dan seolah tidak terpengaruh oleh tindakan aparat. Warga mengaku sering melihat transaksi mencurigakan dilokasi tersebut, meskipun kawasan itu sebelumnya telah dirazia oleh Polisi.
“Kami sering melihat transaksi mencurigakan di sekitar wilayah itu, dan orang-orangnya itu-itu saja. Padahal katanya sudah dirazia,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis (19/6).
Kelompok UH diketahui sudah lama menjalankan bisnis narkoba ini dengan pola berpindah-pindah tempat. Awalnya, aktifitas mereka terpusat di Jalan Sriwijaya, Gang Sewu, Kelurahan Melayu. Namun setelah kawasan tersebut viral dan diresmikan sebagai Kampung Bersinar (Bersih Narkoba), kelompok ini memindahkan lokasi operasi mereka ke kawasan Bajigur.
Tidak berhenti di situ, setelah Bajigur ditetapkan sebagai Kampung Tangguh Narkoba, kelompok UH kembali memindahkan basis operasi mereka ke wilayah lain. Pola ini terus mereka lakukan, menjadikan beberapa kelurahan di Pematangsiantar sebagai lokasi transaksi narkoba secara bergilir dan kini menjadikan Bangsal sebagai lokasi utama transaksi mereka sekarang.
Kasat Narkoba Polres Pematangsiantar, AKP Jhonny Hasudungan Pardede, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp menyatakan bahwa pihaknya rutin melakukan tindakan penindakan.
“Kita gaskan secara rutin nanti, Pak,” tulis AKP Jhonny, Kamis (19/6) sekira jam 16.49 WIB.
Saat ditanya mengenai dalang di balik jaringan ini, AKP Jhonny tidak membantah adanya sosok “big boss” yang mengatur peredaran narkoba di kota tersebut.
“Soal bigbosnya, kalau itu pasti ada, tapi kan butuh penyelidikan lebih dalam,” terangnya.
Meski berbagai razia telah dilakukan, tampaknya belum ada efek jera bagi pelaku. Warga berharap agar pihak kepolisian tidak hanya melakukan penertiban sesaat, namun juga mengambil langkah tegas untuk membongkar jaringan ini hingga ke akar-akarnya. (Red)








