Model
Berita Daerah

Dari Dana Desa ke Hasil Nyata: Lembu S-5 Bertambah dari 7 Jadi 11 Ekor

×

Dari Dana Desa ke Hasil Nyata: Lembu S-5 Bertambah dari 7 Jadi 11 Ekor

Sebarkan artikel ini

IDNMetro.com, Labuhanbatu – Pemerintahan Desa S-5 Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, menunjukkan hasil positif dalam pelaksanaan program ketahanan pangan yang bersumber dari Dana Desa tahun 2024.

Salah satu program unggulan adalah pembelian 7 ekor lembu calon indukan dengan total anggaran Rp 84.000.000. Program ini kini telah memberikan hasil, di mana 4 ekor indukan telah melahirkan, sehingga total populasi lembu yang dibudidayakan bertambah menjadi 11 ekor.

Model

Langkah ini sekaligus menjawab isu yang sempat berkembang di masyarakat tentang dugaan penyelewengan dana desa oleh Kepala Desa S-5. Untuk memastikan kebenaran informasi, awak media bersama tim MP melakukan peninjauan langsung ke Desa S-5 Aek Nabara. Hasil investigasi menunjukkan bahwa seluruh lembu yang dibeli menggunakan dana desa benar adanya dan berkembang dengan baik.

Sejumlah warga yang ditemui turut menyampaikan keberatannya terhadap pemberitaan yang tidak sesuai fakta.

“Bapak-bapak wartawan kalau datang ke desa kami, jangan lah buat berita yang nggak benar. Kasihan Kepala Desa kami. Semua anggaran hasil musyawarah desa sudah dikerjakan dan bisa dilihat langsung,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga lainnya, seorang ibu rumah tangga, mengungkapkan kepuasannya terhadap berbagai program yang telah dijalankan pemdes.

“Kami sangat puas dengan kinerja pemerintahan desa. Banyak program bermanfaat seperti bantuan bibit ikan lele dan pakannya sampai masa panen. Kami hanya menyiapkan kolam,” jelasnya.

Ia juga merinci berbagai pelatihan yang diberikan, mulai dari pelatihan menganyam lidi menjadi kerajinan tangan, pelatihan komputer bagi anak-anak, hingga pelatihan memasak. Beragam kegiatan tersebut dinilai membantu meningkatkan keterampilan dan ekonomi masyarakat setempat.

“Makanya kami berharap, sebelum diberitakan, lihat dulu kebenarannya. Kalau yang baik-baik tentang desa kami seperti ternak lembu dari 7 jadi 11 ekor, kok jarang diberitakan,” tambahnya sambil tersenyum.

Di tempat terpisah, Pimpinan Redaksi Sepindonesia.com, Aturen Tarigan, juga memberikan tanggapan atas isu dugaan penyimpangan dana desa tersebut. Ia menegaskan pentingnya profesionalitas dalam menjalankan tugas jurnalistik.

“Wartawan profesional harus membuat berita sesuai fakta, akurat, berimbang, dan bertanggung jawab. Setiap informasi yang diterima harus diuji kebenarannya agar tidak menimbulkan fitnah dan merugikan orang lain,” tegas Aturen.

Ia juga mengingatkan agar profesi wartawan tidak disalahgunakan untuk menakut-nakuti atau mencari keuntungan pribadi.

“Kalau kita membuat berita bohong atau menghakimi tanpa dasar, publik akan kehilangan kepercayaan. Mari menjadi jurnalis profesional yang menjunjung kode etik,” tutupnya. (Tim MP)