IDNMetro.com, Labusel – Mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi solar dan pertalite diduga marak terjadi di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Hasil pantauan awak media dan berdasarkan informasi dari sumber layak dipercaya, Jumat (30/8/2024) diduga Aparat Penegak Hukum (APH) di wilayah Hukum Polres Labusel tutup mata adanya kerjasama yang baik pihak SPBU dengan Mafia Minyak bersubsidi di Labusel.
Hal itu diketahui mulai dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Ojolali Suka Jadi dan SPBU Tanjung Medan.
Dengan maraknya temuan mafia BBM bersubsidi ini menjadi persoalan penting. Pasalnya, sektor industri di bawah Kemenperin wajib mematuhi peraturan yang berlaku terkait penggunaan solar, yakni Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Perpres Nomor 191 Tahun 2014.
Oleh karena itu, pemanfaatan BBM bersubsidi oleh pihak-pihak yang tidak berhak, menjadi perhatian serius Pemerintah, diminta kepada PT. Pertamina dan BPH Migas agar SPBU yang melakukan kegiatan tidak sesuai dalam peraturan pemerintah maka SPBU tersebut harus dicabut izin operasinya.
Disebutkan sumber, untuk pemain di sana ada yang bernama Ramli dan juga bermarga Daulay dan rekan-rekannya kata sumber.
Untuk Ramli sendiri, ungkap sumber sering mangkal disebuah rumah makan yang tak jauh dari SPBU Tanjung Medan dekat Kantor DPRD mendapatkan Kota Pinang. Disebuah warung itulah angkutan colt Dieselnya sering mangkal tanpa plat seri.
Sedangkan Daulay dan Rekan-rekannya di SPBU Ojolali Suka Jadi Bang. Soal pengangkutan, mereka sering menggunakan sepeda motor besar dan juga truk dan tangki rombakan ungkap sumber.
Ditempat terpisah, Kanit Res Ekonomi Polres Labuhanbatu Selatan ketika dikonfirmasi lewat pesan singkat WhatsApp mengatakan terima kasih informasinya.
“Terima Kasih informasinya Pak, akan akan kita selidiki dan tindaklanjuti” Tulisnya lewat pesan singkat WhatsApp.
Hingga berita ini diturunkan kemeja redaksi, SPBU Ojolali Suka Jadi dan SPBU Tanjung Medan belum dapat dimintai keterangannya terkait diduga maraknya mafia minyak subsidi di lokasinya. (Salman Silalahi)