IDNMetro.com , Pematangsiantar – Seiring dengan kemajuan teknologi dan komunikasi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Universitas Simalungun sebagai lembaga pendidikan tinggi di Pematangsiantar memiliki tanggung jawab memajukan pembelajaran agar mampu menghasilkan lulusan yang kompetitif dan komprehensif. Pengembangan bakat dan minat pada peserta didik perlu dilakukan, di samping pembelajaran formal di kelas.
Oleh karena itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Simalungun menggelar USI Arts 4 Festival 2023 dengan tema “Semarak Berseni dan Berkreativitas dalam Sumpah Pemuda” yang di laksanakan pada Sabtu lalu di Universitas Simalungun (USI) Jalan Sisingamangaraja Pematangsiantar.
Pada ajang USI Arts 4 Festival 2023 ini ada 5 jenis lomba dipertandingkan, sementara tim Tari SMKS Teladan Pematangsiantar ikut dilomba dance modern dengan iringan lagu/musik Modern Mix Tradisional berhasil menyabet juara 1, dengan menerima trophy, sertifikat penghargaan dan uang pembinaan yang langsung diterima oleh Prihan siswa kelas XI RPL.2 mewakili tim.
Kepala SMK Swasta Teladan Pematangsiantar Surdalian SPd, MSi kembali mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga karena anak didiknya kembali meraih juara 1 di Festival USI Arts 4 Tahun 2023 tentunya menjadi kebanggaan yang positif bagi anak didiknya untuk berkompetisi .
“Saya selalu mendukung penuh setiap ada kegiatan apapun itu asal positif dan berharap agar terus ditingkatkan, karena dapat menjadi penyeimbang dan kemampuan akademis bagi seorang pelajar .” ujar Sudarlian, saat ditemui diruang kerjanya Sabtu, 04 November 2023.
Menurut Prihan Siswa Kelas XI AK, dalam 1 minggu ini kami kembali meraih juara 1 untuk yang kedua kalinya yang di selenggarakan oleh Universitas Simalungun (USI) ARTS Festival 2023.
“Alhamdulillah akhirnya, usaha kami selama latihan terbayarkan dan kami juga menjadi semakin bersemangat untuk latihan dalam persiapan lomba di even lainnya. saya senang dan bangga bisa membawa harum nama sekolah SMK Teladan Pematang Siantar,”
“Tak lupa, saya ucapkan terima kasih kepada mahasiswa USI ARTS Festival 2023 karena telah mengadakan perlombaan dance mix tradisional sebagai penyalur bakat dan tempat untuk menunjukkan hasil dari kami selama latihan,” Ucap Prihan bangga
Diva Aulia siswa kelas XI AK mengaku berkesan dan bangga ikut diacara festival yang diselengarakan oleh Universitas Simalungun (USI) mengikuti lomba, Dance Modren Mix kami kembali mendapatkan juara 1. semua ini berkat jerih payah kami semua mendapatkan banyak pengalaman terbaik, teman, dan juga menambah percaya diri hingga menampilkan hasil yang terbaik.
“Kali ini lomba yang saya ikuti sedikit berbeda, dikarenakan dance modern di mix dengan tarian tradisional, tentunya diperlombaan itu saya merasa tertantang, dikarenakan saya terbiasa membawakan tari tradisional, maka dari itu saya ingin mencoba hal baru yang belum pernah saya coba,”
“Dengan diyakinkan oleh Ibu pembina kami Hildayanti Nasution disaat kegiatan ekstrakurikuler, kami di bekali dengan gerak tari modern, saya dan tim saya merasa yakin dapat mengikuti lomba tersebut,”
“Kami merasa terharu dan bangga dapat mengharumkan nama sekolah, kalo bukan dukungan dari sekolah mungkin kami belum mencapai di titik itu. pastinya kami sangat senang mendapatkan juara 1 karna kesempatan itu tidak datang begitu saja,” Tutur Diva haru.
Sementara Hildayanti Nasution, S.Pd. selaku pembina merasa puas dan bersyukur dalam Festival USI Arts anak didik meraih juara 1 lomba dance modern mix Tradisional . Mungkin di luar sana banyak sekolah yang berfokus pada 1 jenis tari saja seperti hanya mempelajari tari tradisional atau hanya tari modern. Namun sebagai pembimbing tari SMK Teladan selalu menegaskan dan membimbing anak didik untuk bisa menari tradisional dan modern.
Sebelum mengikuti lomba sudah pasti ada sebuah proses untuk menari yang bagus atau menjadi penari yang baik. bukan saja tiba-tiba langsung ikut di dalam sebuah proses karya tari atau perlombaan tanpa latihan tujuannya adalah bagaimana peserta didik mampu menggunakan setiap anggota tubuhnya dengan baik dalam menari, melakukan gerak dengan tepat, kemudian ada power dalam setiap gerak yang dilakukan diikuti oleh rasa atau ekspresi.
“Karena tari adalah bahasa simbol, ekspresi itu sangat penting. Menari tanpa teknik sudah pasti rasa ekspresi tidak tercapai dengan baik dan saya selalu menegaskan ketika menari jadilah seperti bunglon dalam arti ketika peserta didik menari batak toba jadilah seperti penari handal dengan teknik batak toba, begitu juga ketika menari jawa jadilah penari dengan teknik dan rasa penari jawa begitu juga dengan tari dari daerah lainnya,” Ujar Hildayanti. (Ryz)
