Berita Daerah

Galakkan Penanaman Jagung, Ekonomi Petani Meningkat di Humbahas 

×

Galakkan Penanaman Jagung, Ekonomi Petani Meningkat di Humbahas 

Sebarkan artikel ini

IDNMetro.com, Humbahas – Bupati 2 periode Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Dosmar Banjarnahor belakangan ini sedang menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarkat Kabupaten tersebut, bukan tanpa sebab, pasalnya Dosmar dikatakan merupakan sosok yang ulet dan sering menciptakan kebijakan dan program pembangunan yang berpihak pada rakyat, khususnya petani di Humbahas.

Saat ini, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Kabupaten Humbahas merupakan salah satu daerah yang pertumbuhan ekonominya naik sangat signifikan, terlebih dalam bidang pertanian yang dimana menitik beratkan di komoditas jagung.

Dari data BPS, tercatat pertumbuhan produksi jagung meningkat setiap tahunnya di Humbahas, dimana pada tahun 2020 Kabupaten Humbahas berhasil memproduksi 75.483 ton jagung, pada tahun 2021 meningkat dengan produksi 102 904 ton, sedangkan pada tahun 2022 berhasil mencatatkan angka 103.789 ton jagung.

Terlihat juga untuk luas lahan yang digunakan para petani dalam penanaman jagung terus meningkat, yakni pada tahun 2020, tercatat seluas 10.933 hektar (ha) lahan, kemudian pada tahun 2021 tercatat 14.637 ha lahan, sedangkan pada tahun 2022 tercatat seluas 14.733 ha lahan.

Hal tersebut menandakan bahwa masyarakat petani diuntungkan dengan adanya program penanaman jagung yang digalakkan oleh Dosmar melalui Pemerintah Kabupaten Humbahas.

Rudy Hartono Harianja, Kepala BPS Humbang Hasundutan, Ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut, Rudy mengatakan bahwa dari data tersebut terlihat masyarakat menyukai atau merasa diuntungkan dalam hal penanaman jagung.

Baca Juga :  Perwiritan Al Ikhlas dan Baitul Rahman Sembelih 2 Ekor Sapi pada Perayaan Hari Raya Idul Adha 1445 H

“Kalau dilihat dari data, setiap tahun mengalami tren peningkatan, berarti masyarakat diuntungkan terkhusus dalam penanaman jagung ini, mungkin karena biaya penanaman cenderung ringan, sedangkan harganya cenderung stabil ya,” ujar Rudy.

Sementara, Dosmar Banjarnahor Ketika dikonfirmasi di Rumah Dinasnya, Rabu (25/10/2023), mengatakan bahwa pada tahun 2022 dari jagung, masyarakat telah menghasilkan perputaran uang mencapai ratusan milar rupiah.

“Coba kita bayangkan, untuk harga jagung saat ini, taroklah diharga 4.500 rupiah perkilogramnya, coba kalikan dengan jumlah produksi jagung di tahun 2022 sebanyak 103.789 ton, berarti perputaran uang yang masuk kekantong masyarakat khususnya kaum ibu itu sekitar 400 miliar lebih, karena kan biasanya hasil jagung itu pasti ibu yang pegang,” kata Dosmar sambal berkelakar.

Dosmar menambahkan bahwa dirinya melihat potensi pertanaman jagung tersebut bisa menguntungkan petani, dimana untuk biaya jika dilakukan dengan benar, mulai dari penanaman, perawatan hingga panen, sangat minim dibandingkan tanaman komoditas lain seperti cabai, tomat, dan yang lain. Serta harga jualnya juga cenderung stabil, tidak naik maupun turun terlalu tinggi.

“Potensi ini sudah kita lihat dan hitung Bersama dengan para Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), untuk beban biaya itu sangat minim (Penanaman Jagung), mulai dari penanaman sampai panen itu biaya sangat minim, sementara harga jualnya sangat stabil, berkisar antara 4.000 sampai 5.000 rupiah,” ujar Dosmar.

Baca Juga :  8 Pelajar Humbahas Masuk ke SMA Unggulan

Dosmar juga menyampaikan pada masyarakat agar tidak perlu khawatir mengenai akses jalan di Humbahas, karena menurutnya pembangunan infrastruktur terutama jalan sudah sangat pesat pembangunannya.

“Kenapa saya sampaikan ini, karena bagaimana pun bagusnya hasil pertanian di Humbahas, tidak akan ada gunanya jika masyarakat susah atau sulit untuk menjual hasil buminya karena jalan maupun infrastruktur tidak memadai,”

“Target kita 2024 semua masalah jalan sudah selesai, teman-teman media bisa merasakan bagaimana Sekarang jalan di Humbahas ini, sudah hamper 90 persen dibenahi, tinggal beberapa ruas jalan yang masih harus kita genjot” ujar Dosmar.

Orang nomor 1 di Humbahas itu juga mengatakan, ada 3 hal yang menjadi tugas utama dirinya sebagai kepala daerah, yakni mencerdaskan masyarakat, menyehatkan masyarakat dan mensejahterakan masyarakat, hal itu yang berusaha diwujudkan Dosmar dan ingin diterapkan di Humbahas.

“Bagi saya ada 3 tugas utama yang saya pegang teguh sebagai Bupati di Humbahas ini, yang pertama mencerdaskan masyarakat, itu sudah kita laksanakan melalui program-program beasiswa dan inovasi pembelajaran metode Gasing dari Profesor Yohanes Surya sudah kita terapkan, kemudian menyehatkan masyarakat, juga sudah kita laksanakan melalui pembangunan fasilitas Kesehatan di Humbahas dan juga keikutsertaan masyarakat dalam menggunakan Jaminan Kesehatan dari BPJS,”

Baca Juga :  Bupati Rapat Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di Humbahas

“Yang terakhir mensejahterakan masyarakat, juga sudah dan sedang kita laksanakan melalui peningkatan kualitas pertanian, karena kita di Humbahas hampir 90 persen masyarakat adalah petani, jadi kita dorong para petani membentuk kelompok tani agar bisa mendapatkan kemudahan dan bantuan dari Pemerintah,” ucap Dosmar.

Kedepan Dosmar berharap di akhir masa jabatannya, ingin meninggalkan dampak yang baik bagi masyarakat, meskipun dirinya menjelaskan sepanjang karirnya sebagai Bupati banyak diserang dari berbagai sisi, namun Dosmar tidak peduli, karena menurutnya tidak ada keputusan yang menyenangkan semua pihak.

“Hanya ingin meningalkan kesan yang baik, agar nanti kedepannya Humbahas tidak lagi tertinggal dari segala bidang, dulu sebelum saya menjabat, Humbahas merupakan salah satu Kabupaten yang tertinggal di Sumut, Puji Tuhan saat ini kita salah satu Kabupaten yang cukup diperhitungkan di Indonesia,”

“Menjalani ini juga saya kalau bisa dibilang babak belur, diserang dari segala penjuru, tapi saya tidak peduli, karena saya yakin yang menyerang itu hanya segelintir pihak yang mengharapkan kepentingannya sendiri, sementara tujuan saya untuk kepentingan masyarakat umum di Humbahas,” kata Dosmar lirih.

Laporan : Megamawarni Sihotang

Model