IDNMetro.com, Gaza — Pemberontak Houthi Yaman telah mengancam akan meningkatkan serangan mereka terhadap pelayaran yang menuju Israel di Mediterania setelah berbulan-bulan melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Houthi yang didukung Iran, yang mengatakan bahwa mereka bertindak untuk mendukung Palestina selama perang Israel-Hamas, mengatakan bahwa eskalasi tersebut akan berlaku ” secepatnya.”
Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi pada hari Jumat, juru bicara militer Yaha Sarea mengatakan bahwa Houthi Yaman akan menargetkan kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan Israel di area mana pun yang berada dalam jangkauan mereka. “Kami akan menargetkan kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan Israel di Laut Mediterania di area mana pun yang dapat kami jangkau,” katanya.
Dalam sebuah pernyataan terpisah, Sarea mengatakan, eskalasi tersebut melibatkan “penargetan semua kapal yang melanggar larangan navigasi Israel dan yang menuju ke pelabuhan Palestina yang dikuasai Israel dari Laut Mediterania di wilayah mana pun yang dapat dijangkau dalam zona yang cukup luas.”
Houthi menargetkan kapal kontainer MSC Orion pada hari Senin dalam sebuah serangan pesawat tak berawak di Samudera Hindia. MSC Orion berbendera Portugal berlayar antara pelabuhan di Sines, Portugal dan Salalah, Oman dan pemilik terdaftarnya adalah Zodiac Maritime, menurut data LSEG.
Aksi mereka telah memicu serangan balasan dari AS dan Inggris serta membentuk koalisi angkatan laut internasional untuk melindungi jalur perdagangan yang vital tersebut.
Dengan pelabuhan Mediterania Israel yang terletak sekitar 2.000 kilometer (1.240 mil) dari Yaman utara, tidak jelas seberapa besar ancaman yang akan ditimbulkan oleh Houthi.
Persenjataan Houthi terdiri dari rudal balistik dengan jarak tempuh 1.600 hingga 1.900 km, dan pesawat tak berawak Shahed-136 milik Iran yang dapat menempuh jarak hingga 2.000 km, kata para ahli.
Para pemberontak sebelumnya mengancam akan memperluas serangan mereka ke Samudra Hindia dan kapal-kapal yang mengambil jalan memutar di sekitar Afrika selatan untuk menghindari pantai Yaman. Namun, fokus utama mereka tetap pada Laut Merah dan Teluk Aden. (Wtg)
Sumber : timeofisrael