IDNMetro.com, Taput – Meskipun Bupati Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Drs. Nikson Nababan telah menyampaikan ketegasan dan komitmennya dalam memberantas praktek Pungutan Liar (Pungli), rupanya bebas dari persoalan Pungli ini masih kerap terjadi dilingkup Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamata Pahae Jae.
Pasalnya, dilingkup Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamata Pahae Jae saat ini, diduga kuat telah melakukan Pungli kepada sejumlah guru yang sudah menerima Tunjangan Profesi Pendidik (TPP).
Sumber terpercaya Media ini menyebutkan, tambahan Penghasilan para guru pengajar dipotong senilai Rp 50 ribu perorang untuk pemotongan 1 Bulan.
“Pemotongan itu dilakukan untuk pembayaran pemberkasan TPP, biaya meterai dan ongkos ke Dinasa Pendidikan Taput.
Adapun besaran pemotongan Rp 50 ribu perbulan x 41 orang,” jelas sumber yang namanya tak ingin disebutkan.
Lebih banyak yang diterima korwil dari pada yang kita terima hanya Rp. 723.000 ribu.”ucapnya
Dalam keterangan disampaikan Sumber, modus pemotongan yang dilakukan pihak korwil Pahae Jae, untuk guna keperluan pengurusan TPP.
Sementara Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan (Korwil) Kecamata Pahae Jae, Altiasi sihombing mengatakan, bahwa saya tidak ada melakukan pemungutan TPP. Tolong bpk, siapa guru yang nengatakan hal itu biar saya panggil, Rabu 1 November 2023.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Bontor Hutasoit saat dikonfirmasi media idnmetro. com terkait adanya dugaan pungli TPP di Kecamatan Pahae Jae. Kalau ada Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan (Korwil) yang melakun dugaan pemungutan Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) tolong di muat di media.
“Perlu saya tegaskan, Korwil tidak pernah terlibat dalam praktek pungli semacam itu. Kami justru selalu memberikan kemudahan bagi para ASN dalam mengurus segala bentuk urusan dan kepentingan mereka,” tegas Bontor Hutasoit.
Dia menambahkan, Dinas Pendidikan selalu hadir memberikan pelayanan terbaik dan tidak pernah mempersulit segala bentuk urusan ASN,”ujarnya.
Laporan : Dedy hutasoit