IDNMetro.com- Takengon – Pacuan Kuda tradisional Gayo dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun HUT RI ke 77 resmi digelar di lapangan H Muhammad Hasan Blang Bebangka, Kecamatan Pegasing, Senin (22/8/2022).
Event dua kali dalam setahun ini dipastikan akan ramai dikunjungi oleh masyarakat dan para wisatawan dari luar daerah, lantaran wabah Covid-19 telah melandai.
Selama dua tahun, pihak penyelenggara Pordasi dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) melakukan kegiatan itu dibungkus dengan Latihan Bersama (Latber) karena tak sanggup membendung massa sekaligus melerai penularan Corona.
Kuda harus tetap dipacu, waktu itu banyak permintaan dari pemilik kuda makanya dilakukan dengan sistem latihan bersama, kita batasi penonton, yang boleh masuk hanya yang sudah divaksin. Saat ini kita sudah dalam masa pemulihan. Mari kita ramaikan bersama pacuan kuda tradisional Gayo,” kata Ketua Pordasi Aceh Tengah, Zuhaidi .
Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Zulfan Diara Gayo mengatakan perhelatan akbar itu diikuti sebanyak 246 ekor kuda. Sebanyak tujuh kabupaten kota di Aceh turut mengirimkan kuda terbaiknya.
Aceh Tengah merupakan delegasi kuda terbanyak yaitu 156 ekor, Bener Meriah 70 kuda, Gayo Lues 14 ekor, Aceh Barat satu, Aceh Tamiang dua, Lhokseumawe dua, dan Banda Aceh satu ekor kuda.
Selama tujuh hari pelaksanaan, kata Zulfan, sebagai langkah mensupport Aceh Tengah yang akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) kategori berkuda.
“Mari kita Support penyelenggaraan ini sehingga pelaksanaan PON 2024 dapat berjalan baik,” kata Zulfan.
Menurut keterangan Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, tahun ini kuda dari kabupaten lain turut ikut bertanding. Ia berharap pelaksanaannya dari tahun ke tahun terus dilakukan evaluasi, baik dari tingkat pelaksanaan hingga kualitas kuda yang dipertandingkan.
“Instansi terkait dan masyarakat untuk melakukan pemuliaan bibit-bibit kuda unggulan, sehingga kuda kuda yang ada harus dibeli dengan harga mahal dan didatangkan dari luar daerah, seperti dari Sumatera Barat dan dari Australia,” kata Shabela.
Terkait pelaksanaan, ia juga menyarankan panitia untuk mengakomodir kepentingan masyarakat, terutama dalam hal beribadah. Panitia diminta menempatkan sejumlah titik tertentu lengkap dengan fasilitas, MCK dan air memadai.
“Supaya tidak ada lagi protes tentang ini, ini selalu menjadi masalah setiap penyelenggaran. Kami harap panitia sungguh-sungguh mengakomodir perihal tempat beribadah,” katanya.
Ia juga menekankan tentang gangguan syari’at Islam terutama adalah judi. “Jangan ada judi sedikitpun di lapangan ini. Pihak keamanan harus gerak cepat supaya event tradisional ini tidak ternodai,” ucapnya.
Menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, kata Shabela, wajah lapangan Pacuan Kuda Blang Bebangka itu secara otomatis akan berubah total.
“Allhamdulillah disetujui Aceh Tengah tuan rumah PON berkuda di 2024, lapangan ini akan berubah, diganti dengan bangunan yang lebih bagus dan layak, bertaraf nasional dan internasional. Mari kita dukung pembangunan ini, kita kawal bersama,” tutup Shabela Abubakar.
Pewarta: SURYANI