Berita

Petani di Lahan Food Estate Sesalkan Candaan Wabup Humbahas Memperagakan Bawang Putih sebagai Permainan Lato-lato

×

Petani di Lahan Food Estate Sesalkan Candaan Wabup Humbahas Memperagakan Bawang Putih sebagai Permainan Lato-lato

Sebarkan artikel ini

IDNMetro.com, Humbahas – Wakil Bupati Humbahas Oloan Paniaran Nababan SH MH beserta rombongan hari minggu 15/1 lalu, Kunker ke Food estate (FE) holtikultura yang berada di Desa Ria-ria ini menuai banyak komentar dan tanggapan dari masyarakat setelah melihat unggahan di sebuah grup Facebook.

Sontak unggahan tersebut viral di sosial media dimana itu dibanjiri  komentar netizen dan masyarakat dengan bermacam tanggapan, bahkan masyarakat yang bertani di Food estate setelah melihat unggahan tersebut merasa dilecehkan dan menganggap Oloan Paniaran Nababan tidak etis dan tidak profesional karena dirinya selaku orang nomor 2 di kabupaten Humbahas, seharusnya mendukung dan memajukan program lumbung pangan nasional tersebut malah terkesan membuat bahan candaan hasil program Presiden RI Joko Widodo.

 

Pasalnya dalam unggahan video tersebut Wabup Humbahas ini mengambil Bawang Putih dan memperagakannya menjadi mainan  mirip Lato-lato dan sambil berkata”Jadi ini kita main Lato-lato,karena ini bagus Bawang putihnya,sehingga dia mau naik keatas,”kata oloan diakhir video.

Baca Juga :  Dukung Kapolres Simalungun, Jeka Saragih Jadi Icon Pemuda Beprestasi

Candaan Wabup Humbahas beserta Rombongannya ini sangat di sesalkan masyarakat petani khususnya yang beraktifitas di kawasan FE, Karena ada Pernyataan dari Rombongan ini menyatakan”Jelas terlihat bahwa tidak ada lagi komoditi pertanian,baik bawang merah,jagung dan bawang putih yang mau di panen”.

Menanggapi hal tersebut ketua kelompok tani RIA KERJA, A.Lumbangaol ketika ditemui awak media  di lokasi  FE mengatakan “candaan Wabup ini adalah pelecehan bagi kami petani di FE ini, khususnya anggota kelompok tani RIA KERJA yang kebetulan bekerjasama dengan PT.Parna Raya komoditi bawang putih,bawang merah dan jagung dan poktan ini merasa tersinggung,apalagi beliau menggunakan bawang putih yang telah busuk menjadi mainan lato-lato di lokasi poktan SEHATI, sebenarnya bawang putih tersebut adalah sisa sortiran panen bawang putih 2 tahun lalu milik PT. Parna Raya, wajarlah busuk karena petani yang meminta sisa sortiran bawang putih tersebut tidak jadi menanamnya,”ujarnya.

Baca Juga :  Pemdes Bagok Panasa Serahkan Bantuan Pompa dan Pupuk kepada Petani

Seperti yang dikatakan Y.M Lumbangaol yang kesehariannya hanya bertani di lokasi FE ini”saya pribadi sangat kecewa menyikapi kehadiran rombongan tersebut yang katanya kunker pada hari Minggu kemarin, menurut informasi yang saya dapat katanya ada beberapa anggota DPRD Humbahas yang ikut ke FE ini,kalau mau datang kunker Bapak/ibu Dewan terhormat, tolonglah jangan datang pada hari Minggu.hari Senin sampai hari Sabtu kami di kawasan FE ini ada Ratusan Petani disini bertani,biar tidak ada opini masyarakat luas bahwa FE ini adalah proyek Siluman dan tidak bertuan,itu jelas salah”.

Ditambahkannya”Janganlah menambahi beban pikiran kami petani ini,kami sudah sangat bersusah payah yang bertani ini sampai-sampai kami telah meminjam dari KUR untuk mengelola lahan kami ini agar tidak terbengkalai,kalau tidak bisa membantu kami yang bertani ini, setidaknya jangan menjadikan hasil  pertanian kami jadi bahan candaan,”tandasnya.

Baca Juga :  Soal PT Panca Logam Makmur di Bombana, AP2 Sultra : Kuat Dugaan Tidak Miliki RKAB dan IPPKH dan Sengsarakan Masyarakat 

Senada dikatakan Ketua Kelompok Tani KAREJO, R.Siregar”kehadiran FE ini sudah banyak masyarakat yang bertani disini merasakan manfaat program pusat ini,saya pribadi sudah hampir 3 tahun mendapatkan hasil panen yang memadai sampai saat ini, contohnya setiap minggunya bisa panen cabai merah 700-800kg.

Makanya kalau banyak orang mengatakan program FE ini gagal, Saya kurang setuju, banyak hasil panen pertanian keluar dari kawasan FE ini semisal,bawang merah,kentang,kol,cabai dan jagung, contohnya sekarang hasil panen cabai merah perminggunya bisa mencapai 5 ton/minggu,”ujar mantan Kades itu.

Laporan : Suleman purba

Model