IDNMetro.com, Simalungun – Hari Minggu, 10 September 2023, sejak jamĀ 09.00 WIB, PLT Kapolsek Raya, IPDA Bernad Napitupulu, memimpin kegiatan pengamanan acara Pesta Olob-Olob di Gereja GKPS Hapoltakan, Kelurahan Sondi Raya, Kec. Raya, Kab. Simalungun. Turut dalam rombongan pengamanan adalah Aiptu Rudolf Sipayung dan Aipda Jevenry Girsang dari Ka SPKT Polsek Raya serta Aiptu J.E. Saragih dan Aipda Joni Susanto Purba dari Bhabinkamtibmas Polsek Raya.
Acara tersebut mengusung tema “Hasadaon Pakon Pangidangion Na Marbuah” (Kolose 1:10) dan sub tema “Marmalas ni Uhur ma Hita Pataridahkon Buah ni Haluahonta anjaha Gabe Pasu-pasu i Tongah ni Gereja, Masyarakat, ampa Negara Tanda ni na Dob Matoras Haporsayaonta” (1 Thessalonika 5:16-18 ; Jesaya 9:2 ; Psalmen 118:24).
Agenda acara Pesta Olob-Olob dimulai dengan tari penyambutan untuk Kapolres Simalungun, diikuti dengan prosesi ibadah dan tata ibadah yang memperingati Jubileum 120 tahun Injil di Simalungun. Kegiatan tersebut juga diisi dengan bimbingan dan arahan dari Kapolres Simalungun AKBP Ronald F.C. Sipayung, SH, SIK, MH.
Puncak acara adalah perayaan Pesta Olob-Olob GKPS Resor Raya, yang berlangsung dengan lancar dan aman di bawah pengawasan yang ketat dari aparat keamanan. Cuaca yang cerah juga menambah kenyamanan selama berlangsungnya acara perayaan ini.
Dalam sambutannya, PLT Kapolsek Raya, IPDA Bernad Napitupulu tak lupa menghimbau peserta Pesta Olob-Olob untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, mengingat situasi masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan memakai masker diharuskan untuk semua peserta dan panitia acara.
“Kami mengapresiasi kerja sama seluruh pihak dalam pelaksanaan Pesta Olob-Olob ini. Kami menghimbau kepada seluruh peserta dan pengunjung untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Jaga jarak dan pastikan memakai masker selama acara berlangsung. Marilah kita menjaga diri, menjaga keluarga, dan menjaga lingkungan kita,” ujar IPDA Napitupulu.
PLT Kapolsek Raya juga mengingatkan arti penting menjaga kerukunan dan ketertiban selama acara berlangsung, terlepas dari perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan.
“Kerukunan dan saling menghargai adalah kunci kedamaian. Mari kita jaga kerukunan dan kedamaian ini dengan saling menghargai satu sama lain dan menghindari tindakan yang dapat merugikan,” tutupnya.(Rel)