IDNMetro.com, Aceh Timur – Aris Munandar ketua Umum serikat Aceh muslimin Indonesia cabang Aceh Timur (SEMMI) Angkat bicara soal isu surat yang keluar ke Plt.Gubernur Aceh tanggal 14 Agustus 2023 terkait venue panjat Tebing Aceh Timur yang tidak layak menjadi tuan rumah PON yang tidak mendasar.
Melalui surat tertanggal 14 Agustus 2023 kepada Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Nomor: 0814/SEK/PP-NAS/VII/2023. VII/2023, memintanya untuk mengabaikan surat yang menyatakan bahwa venue panjat tebing di Aceh Timur tidak layak untuk menjadi tuan rumah PON Aceh-Sumatera Utara 2024.
Aris mengatakan, dalam siaran pers yang diterima, ia mengatakan “Surat yang ditandatangani oleh Hendrikus kepada Plt Gubernur Aceh tersebut sangat tidak mendasar, bagaimana mungkin kita bisa menilai venue Panjat Tebing Aceh Timur tanpa melihat langsung persiapan dan kondisinya,” katanya Jumat 22 September 2023 sore.
Jak kalen beudeh bek rugo meh Saket hate, Saya menilai bahwa Aceh Timur sangat layak menjadi Tuan rumah PON Aceh – Sumatera Utara 2024.
Aris menambahkan, banyak prestasi prestasi yang sudah di dapatkan Aceh timur dan SDM nya Aceh Timur sangat memepuni dan sangat layak menjadi tuan rumah PON.
Keputusan venue panjat tebing di Aceh Timur sebagai tuan rumah PON Sumatera Utara sudah dilihat langsung oleh Tim Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Dispora Aceh dan dirjen keuangan beberapa waktu lalu.
Untuk itu, kami pengurus serikat mahasiswa Muslimin Indonesia cabang Aceh Timur meminta ketua umum PP FPTI Yenni Wahid untuk mencabut surat yang di sampaikan oleh perwakilan teknis panjat tebing kepada Plt Gubernur Aceh.
“Jangan merendahkan martabat kabupaten Aceh Timur, kalau tidak pernah datang langsung ke tempat lokasi yang mau di adakan PON yang akan diselenggarakan tahun depan baru membuat keputusan” tandasnya.
Hal itu menurutnya sangat merugikan masyarakat Aceh Timur dam sekitarnya. Kami Pengurus SEMMI siap menjadi tameng terdepan dalam memperjuangkan agar PON cabor panjat Tebing Aceh tetap dilaksanakan di Aceh Timur, terang Aris Munandar menutup percakapan.
Laporan : Zainal Abidin