IDNMetro.com , Pematangsiantar – Bertepatan hari peringatan Kebangkitan Nasional SMK Swasta Teladan Pematang Siantar mengadakan Pementasan Seni Tari, Sabtu 20 Mei 2023 yang diikuti seluruh siswa kelas X sebanyak 213 orang (42 kelompok) dengan menerapkan Kurikulum Merdeka.
Sebagai Profil pelajar Pancasila, “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berprilaku sesuai nilai-nilai Pancasila, untuk mencapai profil ini melalui mata pelajaran Seni Budaya, dengan Capaian Pembelajan (CP) Seni Tari pada akhir fase E peserta didik mampu mengevaluasi hasil penciptaan karya tari dalam mengekspresikan diri dengan menciptakan karya tari yang berpijak dari tari tradisi berdasarkan makna dan simbol sebagai inspirasi saat membuat gerak tari kreasi secara individu ataupun kelompok sebagai wujud aktualisasi diri.
Desriana Sitorus Kelas X Akuntansi, berpendapat bahwa pementasan Seni Tari unit pembelajaran Fase E kali ini memberikan kesan yang sungguh luar biasa, sebab dia sendiri yang dulunya tidak tau sama sekali mengenai Tari baik gerakan maupun maknanya sekarang menjadi tahu.
Dengan adanya pementasan ini dapat membuktikan bahwa Indonesia kaya akan budaya apalagi dalam seni tari yang berasal dari berbagai daerah dan menggunakan pakaian sesuai dengan pakaian adat daerah masing-masing. Tarian yang dibawakan oleh setiap kelompok juga memiliki koreografi yang berbeda beda, busana dan properti yang unik serta gerakan yang memiliki makna yang mendalam.
“Tentunya pementasan ini juga sangat erat kaitannya juga dengan materi pembelajaran kami yaitu mengenai ruang gerak dan waktu. Ada juga yang menari sendiri dan berpasangan bahkan berkelompok. Karena dalam menari dibutuhkan suatu tenaga, dengan begitu akan tercipta suatu gerakan yang indah dilakukan harus sesuai tempo dan irama.” Sebutnya
“Acara Pementasan Seni Tari kali ini dinilai oleh juri dari dari Universitas Negeri Medan juga disajikan penampilan alat musik berupa uning uningan dan seruling yang dibawakan langsung oleh dua orang peserta.” Terang Desriana
Menurut Armi Syaprilla Saragih Kelas X Bisnis Retail/Alfamart Class, pementasan tari yang merupakan bagian dari materi pelajaran seni budaya di akhir semester yang diadakan di sekolah ini sangat bermanfaat, karena pementasan tari tersebut merupakan kegiatan yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dihadapan teman teman saya, guru dan juri, juga dapat melatih kekompakan dalam setiap kelompok.
“Bagi teman teman kami yang mempunyai hobi tari, mari kembangkan bakat kalian dimulai dari tari yang kalian buat sendiri, karena diadakannya pementasan tari ini, kami sebagai siswa/i juga dapat melestarikan tarian dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Sebelum diadakannya pementasan tari ini kami sudah lebih dulu dibekali oleh guru seni dengan pengetahuan berupa teori teori, antara lain seperti elemen gerak, unsur-unsur tari seperti musik, properti, busana dan tata rias, tata panggung juga bagaimana menjadi panitia dalam suatu acara.” Ajaknya
“Dalam kegiatan ini kami melewati beberapa proses salah satunya dalam pemilihan musik dan gerakan, kami sengaja berlatih mulai dari pulang sekolah sampai sore dan ketika ada waktu luang, karena kami ingin menunjukkan performa terbaik kami, dan uniknya kami sering berdebat karena masih ada teman yang memikirkan ego dan menetapkan pendapatnya sendiri, akhirnya sampai di acara puncaknya kami dapat menunjukkan penampilan terbaik.” Tutur Armi
Hildayanti Nasution, S.Pd, Selaku guru mata pelajaran Seni Budaya (Seni Tari) pada Kurikulum Merdeka di Fase E (Kelkas X), mata pelajaran seni budaya SMK Swasta Teladan Pematangsiantar berfokus pada 1 cabang seni yaitu seni tari. Karena pada akhir Fase, siswa diharapkan mampu mengevaluasi hasil penciptaan karya tari dalam mengekspresikan diri dengan menciptakan karya tari yang berpijak pada dari tari tradisi berdasarkan makna dan simbol sebagai inspirasi saat membuat gerak tari kreasi secara individu ataupun kelompok.
Dalam hal ini, dari awal pembelajaran di Fase E siswa dituntun untuk berpikir dan bekerja artistik, menciptakan dan mampu mengaktualisasikan diri melalui pementasan tari. sebab pementasan tari ini dilakukan dengan sebelumnya membentuk kepanitiaan yang terdiri dari beberapa bagian dan seluruhnya melibatkan siswa kelas X.
“Dipementasan ini para siswa menunjukkan hasil dari berkreasi tari mereka selama 4 bulan berproses. Sebagai seorang pendidik dengan lulusan seni tari saya merasa bangga dengan capaian yg ditunjukkan siswa pada saat pementasan berlangsung, di samping hasil karya tari kreasi, siswa juga menerapkan seluruh materi dan pembelajaran yang telah di pelajari ke dalam bentuk tarian mereka salah satunya unsur terpenting dalam tari yaitu Rias dan Busana.”
“Saya berharap setelah mempelajari seni budaya khususnya seni tari di Fase E ini siswa dapat selalu berfikir secara kreatif, lebih mencintai budaya tradisional Indonesia, membangun kepercayaan diri dalam mengekspresikan diri dan terbiasa berpikir out of the box.” Harap Hildayanti.
Menurut Sudarlian sebagai Kepala SMK Swasta Teladan Pematangsiantar, menyampaikan semua itu sudah menjadi tugas dan tanggungjawab seorang guru untuk memberikan edukasi kepada peserta didik tentang konten – konten yang positif, yang tidak hanya mengikuti tren tetapi memiliki identitas bangsa, dimana seni tari memberikan pengajaran kepada siswa bahwa setiap gerakan memiliki makna, khususnya untuk tari tradisional.
“Melalui kegiatan ini dapat dibuktikan bahwa setiap anak itu memang unik mereka semua mampu mengeksplor diri dan diharapkan keenam profil pelajar Pancasila dapat diwujudkan dengan berkarya seni dan bagaimana belajar menjadi pribadi yang berakhlak mulia, kreatif, berkebhinnekaan global, mandiri serta gotong royong.” Tutupnya. (r/ryz)