IDNMetro.com, Pematangsiantar – Inovasi daerah adalah segala bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja, kualitas pelayanan publik, dan tata kelola pemerintahan. Indeks Inovasi Daerah (IID) digunakan untuk mengukur sejauh mana daerah mampu menciptakan, mengembangkan, dan menerapkan inovasi. Inovasi daerah dapat berupa berbagai bentuk, termasuk inovasi teknologi, transportasi, pendidikan, pelayanan publik, dan inovasi pemerintahan. Inovasi daerah bertujuan untuk: Meningkatkan kinerja pemerintah daerah; Meningkatkan kualitas pelayanan public dan Mempermudah tata kelola pemerintahan.

Manfaat Inovasi Daerah: Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat; Meningkatkan daya saing daerah; Meningkatkan kualitas hidup Masyarakat; Mempermudah penyelenggaraan pemerintahan dan Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik.
Bungaran Pakpahan, S.Kom. salah satu guru mata Pelajaran Kejuruan sekaligus pembimbing dikegiatan projek ini didampingi Erhan Perdana Asisten Laboratorium Komputer di Konsentrasi Keahlian TKJ menjelaskan bentuk Inovasi Daerah yang diikuti SMKS Teladan Pematangsiantar adalah Inovasi Pendidikan Inovasi ini yang berkaitan dengan sistem pendidikan yang lebih berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Untuk diketahui bahwa di Kurikulum Merdeka terdapat mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan di
mata Pelajaran ini siswa dituntut untuk membuat projek dan kali ini projek yang digarap adalah: “Implementasi Sistem Smart Garden Berbasis Arduino dan IoT: Rancang Bangun Otomisasi Pertanian dengan Kontrol Aplikasi”
Ini merupakan proyek inovasi teknologi pertanian modern yang dirancang oleh siswa Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di bawah bimbingan guru untuk menciptakan sistem pertanian pintar (smart garden). Sistem ini menggunakan Arduino sebagai otak utama dan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk mengontrol dan memantau kondisi kebun secara otomatis melalui aplikasi smartphone. Sistem ini dilengkapi dengan sensor kelembaban tanah, suhu, dan terhubung ke pompa air otomatis. Semua informasi ini dikirimkan secara real-time ke aplikasi berbasis Android, sehingga pengguna dapat mengambil keputusan cepat atau mengatur jadwal penyiraman tanaman secara otomatis.
Proyek ini dilaksanakan selama 4 minggu, yang mencakup tahapan perancangan sistem, instalasi perangkat keras, pemrograman, serta proses trial and error untuk memastikan semua komponen bekerja secara optimal dan sesuai kebutuhan di lapangan.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk menerapkan teknologi berbasis Arduino dan IoT dalam otomasi pertanian guna meningkatkan efisiensi perawatan tanaman serta melatih keterampilan siswa dalam merancang solusi berbasis teknologi. Dampaknya bagi masyarakat umum adalah membantu petani dan penghobi tanaman dalam mengelola kebun secara lebih efektif, hemat air, dan mudah dikontrol lewat aplikasi, sekaligus mendorong adopsi pertanian cerdas yang ramah lingkungan dan terjangkau.
Sudarlian selaku Kepala SMKS Teladan Pematangsiantar menjelaskan bahwa penyelenggara kegiatan inovasi daerah ini adalah BAPPELITBANGDA (Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah) Provinsi Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro No.21 A, Madras Hulu, Kec. Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara 20152. Tahun 2025 ini akan dilakukan 2 agenda Inovasi Daerah, yaitu lomba Inovasi Daerah oleh BAPPELITBANG Provsu dan IGA (Innovation Government Award) oleh BSKDN KEMENDAGRI, yang menjadi peserta dikegiatan ini sesuai Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 188.44/837/KPTS/2024 tentang Inovasi Daerah Berkelanjutan Provinsi Sumatera Utara, khususnya untuk Inovasi Pendidikan terdiri dari 58 (lima puluh delapan) SMA/SMK Terbaik yang ada di Provinsi Sumatera termasuk SMKS Teladan Pematangsiantar, ia juga memberi apresiasi kepada guru pembimbing dan siswa sebagai peserta karena bisa bertahan karena beberapa SMA/SMK lainnya sudah tereliminasi di ajang ini.
Menurut Tri Wahyudhi dan Suci Amalia Siswa SMK Teladan Kelas XI – TKJ yang ikut di tim proyek ini merasa terkejut dan senang saat ditemui media ini Jum’at (13/6/25) terkait pembuatan proyek berbasis Arduino dan loT dengan merancang Otomisasi Pertanian dengan Kontrol Aplikasi.
“Alhamdulillah akhirnya, usaha kami bersama tim tidak sia – sia dan kami juga menjadi semakin bersemangat untuk proyek selanjutnya dan saya bangga bisa membawa harum nama sekolah SMK Teladan Pematang Siantar,” Ujar Tri Wahyudi Putra dari pasangan Dudy Handoko dan Nurma Wani yang beralamat jalan Seram Bawah Nomor 88 BLK Pematangsiantar.
Dengan prestasi yang cermelang Tri Wahyudi pernah meraih juara 2 dan 3 Umum yang katanya kelak tamat dari SMK Teladan ini berniat melanjutkan kuliah kefakultas jurusan perkebunan dan tak lupa Wahyudi mengucapkan terima kasih kepada Seluruh pihak sekolah dan guru yang telah mempercayakannya.
Sementara Suci Amalia Tanjung Siswi SMK Teladan Kelas XI – TKJ, Putri bungsu dari pasangan Aman Tanjung dan Marhama Nasution yang beralamat Jalan Nagur Gang Al Ikhlas, mengaku senang bisa ikut berpatisipasi dalam tim proyek pembuatan alat penyiram tanaman dengan kata bijaknya Suci mengatakan “Never Stop Learning”.
“Jujur saya merasa bangga bisa ikut di tim diproyek ini dalam pembuatan alat penyiram tanaman melalui kontrol Aplikasi sebab diajang ini saya merasa tertantang dan mencoba hal baru yang belum pernah saya coba, yang akhirnya Sekolah kami bisa masuk dengan berbagai banyak saingan dari sekolah lain,” Ujar Suci yang bercita cita menjadi pengusaha.
Prestasi Suci Amalia Tanjung disekolah dikatakan cukup lumayan dengan meraih juara kelas jurusan TKJ, berharap setamat dari SMKS Teladan ini bisa diterima bekerja di PT Cipta Futura Palembang yang programnya mengekrut kerja sama dengan pihak sekolah SMKS Teladan Pematangsiantar.(Ryz)




