IDNMetro.com-, Kendari -Ratusan masa aksi demonstrasi dari beberapa elemen mahasiswa yang tergabung dari fakultas lain, terjadi bentrok dengan Personil Kepolisian Polda Sulawesi Tenggara, Senin (26/09/22) Siang
Mulanya, aksi tersebut berlangsung dengan tertib dan damai, setelah Kapolresta Kendari bersama pihak Polda Sultra sepakat menerima tuntutan mahasiswa dan bernegosiasi terkait wafatnya dua rekan mahasiswa mereka yang sampai saat ini belum ada penyelesaian.
Lanjut, tidak di kira-kira suasana unjuk rasa damai itu berujung anarkis dan lempar batu oleh beberapa kelompok mahasiswa yang diduga Kesal dan tidak menerima itikad baik dari Kepolisian Polda Sultra.
Suasana semakin tidak kondusif lagi, lemparan batu serta teriakan kotor kearah Polisi di teriakan oleh massa ke para Polisi yang berjaga tepat depan mako Polda Sultra.
Kapolresta Kendari bersama anggota nya kembali menenangkan serta memberikan nasehat agar tidak anarkis dan pulang kerumah ke sekelompok massa dari mahasiswa tersebut. Namun arahan itu tidak di terima dan di gubris oleh para massa aksi itu. Sehingga Polisi melakukan upaya tindakan untuk memukul mundur sekelompok demonstrasi dengan menembakkan gas air mata ke arah masa mahasiswa yang melakukan perlawanan.
Aksi ini adalah Aksi damai dan di gelar solidaritas untuk mendiang rekan mereka Randi dan Muh Yusuf Kardawi. Yang wafat tertembak saat aksi Penolakan RKUHP dan RUU Kontroversial lainnya pada bulan September tahun 2019 silam.
Pihak Polda sudah bernegosiasi dan menerima tuntutan mereka. Namun ada beberapa oknum mahasiswa yang tak menerimanya, dan akhirnya Berujung Anarkis ke Polisi.
Akhirnya, upaya kerja keras dan Sinergitas Jajaran Polda Sultra, Kepolisian Polresta kendari dan Satuan Brimob. Alhamdulillah berhasil memukul mundur para sekelompok massa tanpa ada korban dari kedua pihak yakni, Polisi dan pendemo.
Terlihat, Kondisi pasca bentrok beberapa mahasiswa dan polisi telah kembali Aman dan Kondusif seperti biasa.
Pewarta: Nurwindu.nh
