IDNMetro.com, Humbahas – Harga kebutuhan pokok di Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara mulai mencemaskan, pedagang dan pembeli. Pasalnya, harga cabe rawit Rp 60 ribu. Sementara, cabe merah naik turun.
Dari pantauan di pasar Dolok Sanggul, Jumat (23/9/2022) menyebutkan, harga cabe rawit dijual Rp 60 ribu per kg yang sebelumnya Rp 40 ribu.
Sedangkan, cabe merah naik turun dari harga Rp 95 ribu pada dua minggu lewat, kini harga jual Rp 50 ribu per kg sebelumnya lagi Rp 40 ribu.
Karena harganya tinggi, pembeli pun akhirnya mengurangi beliannya.
Seperti diakui pedagang jual bakso. ” Ya karena harganya tinggi, terpaksa kita mengirit bang. Tetap kita beli , tapi terbatas,” ujar Udin saat belanja di dagang boru Sihotang .
” Biasanya pelanggan beli sekilo, ini seperempat dan per ons,” timpal boru Sihotang, pedagang kelontong.
Lebih lanjut, boru Sihotang, untuk harga jual tomat merosot. Disebutkannya, sebelumnya dijual Rp 4 ribu, naik Rp 6 ribu rupiah per kg.
Sama bawang merah, kata dia, sebelumnya Rp 90 ribu per kg , turun Rp 45 ribu. Sedangkan, bawang putih dari sebelumnya Rp 50 ribu menjadi Rp 40 ribu dijual per kg.
Selain harga itu, harga ayam, ikan naik turun. Semisal, ayah merah dari Rp 48 ribu per ekor, kini dijual Rp 55 ribu. Sementara, ayam putih turun , dari Rp 38 ribu per ekor menjadi Rp 34 ribu dijual.
Untuk ikan, pari dijual dari sebelumnya Rp 45 ribu per kg, naik menjadi Rp 55 ribu. Dencis dari harga Rp 35 ribu per kg, naik menjadi Rp 55 ribu.
Sedangkan, ikan tongkol sisik dari harga Rp 35 rb/kg, naik jadi Rp 45 ribu. Ikan kembung kecil dari harga Rp 30 ribu/kg naik jadi Rp 40 ribu.
Ikan kembung besar dari harga Rp 35 ribu/kg naik jadi 45 ribu, ikan keteter dari harga 30 ribu/kg naik dijual seharga Rp 40 ribu.
” Untuk telor satu papan itu dijual Rp 50 ribu, dan minyak Fortune Rp 15 ribu,” ujar boru Sihotang.
Harga naik turun itu juga, diakui oleh ibu rumah tangga, Megawarni. Dia mengaku, harus membeli cabe rawit dan cabe merah seperempat.
” Sama dengan bawang merah dan bawang putih, itu kita beli hanya seperempat karena harganya naik turun,” keluhnya.
Sementara, Pemerintah setempat dalam keterangan persnya, belum lama ini mengakui bahwa Humbahas penghasil bawang putih hingga mencapai 12-14 ton per hektare.
” Kalau memang penghasil, kenapa kami beli masih tinggi. Jadi kita harapkan, pemerintah dapat turun tangan,” pinta suami boru Sihotang menambahkan.
Pewarta : Selis Tumanggor