IDNMetro.com, Beirut – Hamas menyampaikan kepada media pada hari Kamis (02/05) bahwa mereka mengirimkan delegasinya ke Mesir untuk melakukan perundingan gencatan senjata tahap lebih lanjut, yang merupakan sebuah tanda kemajuan baru dalam upaya para mediator internasional untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan kelompok militan tersebut dalam rangka mengakhiri perang di Gaza.
Setelah berbulan-bulan negosiasi yang tak kunjung usai, upaya gencatan senjata tampaknya telah mencapai tahap kritis, para mediator dari Negara Mesir dan Amerika Serikat menyatakan adanya tanda-tanda kesepakatan dalam beberapa hari terakhir. Namun, peluang untuk mencapai terwujudnya sebuah kesepakatan masih terbelit dengan pertanyaan mendasar, yaitu ‘apakah Israel mau dan menerima berakhirnya perang tanpa melampiaskan ambisi terbesar mereka yaitu menghancurkan Hamas?’.
Pertaruhan dalam negosiasi gencatan senjata diperjelas dalam sebuah pernyataan terbaru dari PBB yang mengatakan bahwa apabila perang Israel-Hamas berhenti hari ini, maka masih akan dibutuhkan waktu hingga tahun 2040 untuk membangun kembali seluruh pemukiman yang telah dihancurkan oleh hampir tujuh bulan bombardir dan serangan darat pasukan Israel di Gaza. Laporan tersebut memperingatkan bahwa dampak dari kehancuran ekonomi akan menghambat pembangunan selama beberapa generasi dan keadaan akan semakin bertambah parah jika perang masih berlanjut.
Proposal yang diajukan oleh mediator AS dan Mesir kepada Hamas sepertinya telah diterima oleh Israel, proposal ini menetapkan tiga tahapan proses, yakni gencatan senjata selama enam minggu, selanjutnya pembebasan sebagian sandera Israel, juga negosiasi mengenai “penghentian perang secara total” yang mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza, kata seorang pejabat Mesir. Hamas mengharapkan adanya jaminan dari kesepakatan jika Israel akan menarik pasukannya secara total dan mengakhiri perang. (Wtg)
Sumber : Apnews