IDNMetro.com, Taput – Kepala Desa bungkam terkait bangunan proyek menara air dan rabat beton di Desa Hutatinggi, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara diduga kangkangi UU No.70 tahun 2010
Berdasarkan Undang -undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa Masyarakat Desa berhak meminta dan mendapatkan informasi dari Pemerintah desa serta Mengawasi kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, menyampaikan aspirasi, Saran dan pendapat lisan ataupun tertulis tentang kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat Desa,Sabtu (21/01/2024)
Namun hal tersebut tidak rampung pembangunan menara air di Desa Hutatinggi, Kecamatan Parmonangan ,Kabupaten Tapanuli Utara diduga tanpa papan nama alias ”siluman” masih ditemukan di lapangan tepatnya Di Dusun I.
Walaupun sering menjadi perbincangan dan persoalan di masyarakat dan sudah menjadi asumsi publik prihal adanya pembangunan rabat beton tersebut tahun 2022 di kerjakan asal jadi, namun terkesan pemerintah Desa Terutama Kepala Desa Tegas Manalu masih Saja Mengabaikan hal itu.
Salah satu masyarakat yang tidak ingin di sebutkan namanya mengungkapkan kepada awak media idnmetro. com menerangkan” Proyek tersebut anggaran tahun 2023, kini sampai sekarang bulan Januari 2024 belum rampung,”Tuturnya.
Ketika wartawan IDNMetro. com mencoba bertanya kepada Sekdes Desa Hutatinggi dimana A-PBDesnya, Sekdes menyatakan bahwa papan A-BPDes belum di buat oleh Kepala Desa.
Dalam hal ini kuat dugaan kepala desa mencoba mencari keuntungan pribadi dari pembangunan tersebut di karenakan informasi terkait pembanguna tersebut tidak di informasikan kepada masyarakat” tutup warga tersebut.
Sampai berita ini diterbitkan belum ada keterangan dari kepala desa Hutatinggi Tehas Manalu saat di konfirmasi melalui WhatsApp pribadinya.
Masyarakat Desa Hutatinggi meminta pihak Kepolisian Polres Taput supaya mengusut Dana Desa Hutatinggi, Kecamatan Parmonangan mulai tahun 2022-2023 pasalnya, masih ada proyek menara air yang belum rampung saat ini, padahal ini sudah tahun 2024,” ujar warga.
Laporan : Dedy Hutasoit
