IDNMetro.com – Jakarta. Pameran InaCraft yang diprakarsai Asosiasi Eksportir dan Pengusaha Handicraft Indonesia (ASEPHI) bekerjasama dengan Mediatama Event kembali memukau pengunjung dengan ragam produk kreatif dan inovatif. Acara yang digelar, Rabu 28 Februari hingga 3 Maret 2024 bertempat di Hall B Stand Nomor 109 Jakarta Convention Center (JCC). Pameran ini berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari pelaku usaha kerajinan, hingga pecinta produk handmade.
Dengan tema “From Smart Village to Global Market”, pameran kali ini menghadirkan lebih dari 200 booth yang menampilkan beragam kerajinan tangan dari seluruh pelosok nusantara. Mulai dari tenun tradisional, keramik unik, hingga perhiasan etnik, setiap produk memancarkan kekayaan budaya dan kreativitas Indonesia.
Ketua Dekranasda Humbang Hasundutan, Ny Lidia Kristina Dosmar Banjarnahor menyatakan komitmennya untuk terus mendukung dan memajukan industri kerajinan daerah.
“Kami percaya bahwa kerajinan tangan bukan hanya produk, tetapi juga warisan budaya yang harus dilestarikan dan dikembangkan. Melalui InaCraft, kami berharap dapat memberikan platform yang memungkinkan para pengrajin untuk bersaing secara global,” ujarnya.
“Banyak produk-produk menarik dalam pemeran itu, seperti Batik Humbang Shibori, Eco Print dan aneka hasil-hasil UMKM khas Humbang Hasundutan,” tambahnya.
Tidak hanya sebagai ajang pamer dan penjualan, Pameran InaCraft juga menjadi wadah bagi para pengrajin untuk bertukar pengalaman, berkolaborasi, dan memperluas jaringan bisnis. Berbagai workshop dan seminar mengenai pengembangan produk, pemasaran online, dan manajemen usaha turut diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku industri kreatif.
Selain itu, Ketua Dekranasda Sumut Dessy Hassanudin saat mengunjungi stan pameran Dekranasda Humbahas mengatakan, ajang ini merupakan kesempatan baik agar produk hasil kerajinan Sumut untuk dapat lebih dikenal luas di dalam maupun di luar negeri. Karena itu, kesempatan baik ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam upaya membuka peluang pasar baru, dalam rangka mendukung para pengrajin kriya di Sumatera Utara.
Pameran yang dibuka secara resmi oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki mengklaim bahwa Indonesia memiliki pangsa pasar sekitar 1,25 persen dalam industri kerajinan di dunia. Ia pun memproyeksikan pangsa pasar RI ini dalam industri kerajinan dapat terus meningkat. (Harry Lumbangaol)