IDNMetro.com, Taput – Puluhan Jurnalis dan LSM di Taput, Kamis, (18/01/2024) meminta pihak kepolisian Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) agar mengusut tuntas kasus dugaan tindak pidana korupsi selama 9 tahun ini.
Salah satu jurnalis Jakartaobserver.com,Tulus Nababan mengatakan, dirinya bersama jurnalis dan LSM meminta pihak kepolisian Polres Taput mengusut secara tuntas dugaan tindak pidana korupsi Dana desa (DD) Alokasi dana desa (ADD), Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dana Slenk, pemotongan dana Bos sekolah, pungutan dana BOK dan pengutan dana bimtek tahun 2020 disaat pendemi Covid-19.
Kata dia, Dana Desa (DD) sebesar Rp.192 miliar, Alokasi dana desa (ADD) sebesar Rp.75 milnyar, Dana pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp. 326 milnyar, dana Slenk sebesar Rp.950 juta, dan dugaan pemotongan dana Bos sekolah 100 per siswa untuk penanggulangan benca covid-19, pungutan dana bimtek tahun 2020 disaat pendemi covid-19 sebesar Rp.15 juta per desa.
“Kami juga nanti ada laporan dari media melalui dumas terkait tindak dugaan korupsi di Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2020,” tutur Tulus Nababan.
Lanjut Tulus, ia bersama puluhan jurnalis dan LSM juga minta pihak Kepolisian supaya serius mengusut semua dugaan tindak pidana korupsi di OPD Kabupaten Tapanuli Utara.
“Jika pengusutan kasus terbukti, kami meminta pihak BPK Provinsi Sumatera Utara juga serius mengaudit, karena lebih independen dalam menghitung kerugian uang negara,” tandasnya. (Dedy Hutasoit)