IDNMetro.com, Athena – Mahkamah Yudisial Yunani pada hari Kamis lalu memutuskan untuk membebaskan Nikos Michaloliakos, mantan petinggi partai politik ‘Neo-Nazi Golden Dawn” yang dianggap melanggar hukum, dengan pembebasan bersyarat.
Dewan kehakiman di pusat kota Lamia mengambil keputusan untuk menolak rekomendasi dari jaksa penuntut umum, yang berargumen bahwa Michaloliakos tidak menunjukkan penyesalan atas tindakannya atau melakukan perubahan dalam pendiriannya.
Ia juga berargumen bahwa Michaloliakos dalam tulisannya yang mengaku dipenjara karena keyakinan politiknya. Namun, dewan yudisial Lamia mengabaikan pernyataan jaksa penuntut dan memutuskan bahwa tulisan-tulisan tersebut tidak melanggar hukum.
Michaloliakos sekarang akan dibebaskan dengan syarat dia tetap berada di dalam unit regional Attica dan segera menghadap ke kantor kepolisian setempat. Namun, dia tidak akan diizinkan untuk bertemu dengan seluruh mantan anggota partai politik sebelumnya.
Mantan pentolan partai Golden Dawn ini divonis bersalah pada tahun 2020 dan dijatuhi hukuman 13 tahun penjara oleh Pengadilan Banding Athena. Dia didakwa karena membentuk dan menjalankan organisasi kriminal dengan dalih partai politik, bersama dengan anggota senior lainnya, Christos Pappas, Ilias Kasidiaris, Ioannis Lagos, Giorgos Germenis, dan Ilias Panagiotaros.
Di bawah kepemimpinan Michaloliakos, Golden Dawn dan para anggotanya mendalangi serangkaian kejahatan dengan kekerasan, termasuk penyerangan dan pembunuhan terhadap seorang rapper yang merupakan petinggi partai sayap kiri, Pavlos Fyssas, pada tahun 2013.
Michaloliakos adalah mantan anggota organisasi pemuda nasionalis Ethniki Politiki Enosis (Persatuan Politik Nasional), yang dipimpin oleh mantan diktator militer Georgios Papadopoulos, yang memerintah Yunani dari tahun 1967 hingga 1974.
Golden Dawn dibentuk pada tahun 1980 tetapi tidak terdaftar sebagai partai politik hingga tahun 1993. Terobosan politiknya muncul pada pemilihan umum tahun 2012 ketika partai ini mendapatkan kurang lebih 6,92% suara, menjadikannya kelompok politik terbesar kelima di Yunani dan membawanya masuk ke gedung parlemen untuk pertama kalinya. Partai ini memenangkan tiga kursi di Parlemen Eropa (EP) setelah meraih 9,4% suara dalam pemilihan umum Eropa 2014. Namun, partai ini tidak berhasil meraih kursi di tahun 2019, sehingga tidak masuk dalam parlemen.
Saat itu Kemunculannya bertepatan dengan krisis ekonomi Eropa 2008 yang membuat Yunani mengalami resesi yang luar biasa, warga banyak yang kehilangan pekerjaan, dan harus menerima pemotongan anggaran. Athena akhirnya membutuhkan dana talangan dari mitra Uni Eropa dan langkah-langkah penghematan yang ketat. (Wtg)
Sumber : Anadolu
